Thursday, October 25, 2012

Ibu, You're My Everything Part II

Ibu pernah bilang betapa beruntungnya ibu punya anak seperti aku dan mas. Tapi seharusnya aku yang bilang kalau betapa beruntungnya aku punya ibu seperti ibu. Ibu yang baik, pengertian dan tegar.
Ibu pernah bilang bahwa ibu bersyukur dengan apa adanya diriku, tanpa menuntutku menjadi yang terbaik, rezeki yang telah aku dapatkan, apa yang bisa aku capai, bagi ibu merupakan bonus. Tapi bagiku, ini karena doa ibu yang selalu mengalir untukku setiap harinya. Tanpa doa ibu dan Allah yang Maha Pemurah, mustahil aku bisa mencapai semuanya.
Saat aku sedang fokus mengerjakan beberapa hal, sampai-sampai aku tidak sadar kalau kedua alisku mengerut hampir menyatu, ibu mendekatiku, berkata sambil tersenyum, "Ya ampun, liat tuh alismu hampir menyatu, nanti gampang keriput lho! Adek mau beli sesuatu? Es krim?". Padahal ibu hanya ingin berbicara padaku setelah sekian waktu aku habiskan di kampus.
Saat aku sedang terdiam dan terlihat sedih karena suatu masalah, ibu mendekatiku dan berkata, "Kenapa dek? Boleh cerita ke ibu? Kayaknya sibuk banget? Banyak yang diurus ya? Lagi mikir apa? Hayoo, ingat ujian tinggal berapa hari lagi". Tapi terkadang aku tidak ingin menceritakan masalah yang aku hadapi, ibu pun berkata, "Ya udah, sebenarnya ibu ingin banget bantu kamu. Ya nggak papa kalau nggak mau cerita. Apapun masalahmu, ingat kalau kamu masih punya pedoman hidup, kamu punya Allah, punya agama, punya Rasulullah dan keluarganya, punya doa-doa untuk segala masalah." Sebenarnya ibu kecewa karena tidak tahu masalahku dan tidak dapat membantuku, tapi ibu berusaha tidak menunjukkannya padaku.
Ibu, maaf bila aku tanpa sadar terlalu sibuk dengan urusanku sehingga sepertinya aku cuek pada ibu. Aku juga sering nggak sms ibu kalau aku pulang telat. Aku juga terkesan nggak pernah cerita ke ibu. Sebenarnya aku mau banget cerita semuanya ke ibu. Karena aku masih mengerjakan hal lain, aku belum sempat cerita ke ibu dan aku rasa ada beberapa hal yang berusaha aku selesaikan sendiri. Tapi aku udah cerita kan tentang keunikan dan kekonyolan teman-temanku. Aku harap bisa membuat ibu tersenyum. Maafkan aku ibu.. Aku tidak mau membuat ibu sedih. Aku sayang ibu, walaupun aku tahu rasa cintaku ini tidak sebanding dengan rasa cinta ibu kepadaku.
Aku jadi ingat saat aku mendapat kuliah PBL tentang Asuhan Persalinan Normal, tanpa terasa mataku berkaca-kaca. Aku baru tahu detailnya proses persalinan normal, bagaimana rasa sakit yang dirasakan ibu. Hal itu membuatku semakin menyadari betapa besar pengorbanan ibu padaku. Hal yang tidak akan bisa terbalaskan sampai kapan pun. Memikirkan semua hal tentang ibu tanpa sadar membuatku meneteskan air mata.  
Ibu, aku senang sekali karena ibu perhatian padaku, selalu ada di sampingku. Aku akan selalu berusaha menjadi orang baik sesuai harapan ibu dan aku janji aku akan membuat ibu merasa bangga dan tidak menyesal mendidik anak sepertiku.