Tuesday, August 06, 2013

Introspeksi di Penghujung Ramadhan

Kalau lagi galau gini, jadi pengen nulis, tapi bingung mau nulis apa karena banyak yang ada di pikiranku. Atau dengerin lagu-lagu galau rekomendasi dari teman KKN, hehe.. tapi tetep aja nggak berkurang. Tuh kan, aku lupa bahwa aku masih punya pedoman hidup, masih punya Allah. Iseng-iseng baca pagi ini dan ada hal yang menarik sebagai cerminan diri dan reminder, jadi aku copas, itung-itung pemanasan karena udah lama nggak nulis.

Ya Allah, Tutupilah Kejelekanku!
Ada seorang laki-laki menemui Imam Husain as sambil berkata, "Saya adalah ahli maksiat yang tidak bisa mengendalikan keinginan untuk berbuat dosa. Berilah aku wejangan!" Imam Husain as berkata, "Lakukanlah lima hal ketika engkau mau melakukan dosa! Pertama, janganlah memakan rezeki dari Tuhan. Setelah itu, lakukanlah apa yang ingin kau lakukan; Kedua, keluarlah dari wilayah kekuasaan Tuhan, lalu lakukanlah apa yang ingin engkau lakukan; Ketiga, carilah tempat yang tidak ada Tuhan di sana. Kemudian, lakukanlah apa yang ingin engkau lakukan; Keempat, janganlah engkau serahkan nyawamu ketika malaikat Maut datang, maka jika mampu, lakukanlah apa yang ingin engkau lakukan, dan Kelima, ketika engkau akan dimasukkan ke neraka Jahanam oleh malaikat, janganlah menggubrisnya. Jika semua ini bisa engkau lakukan maka berbuatlah semaumu!"
Berikut ini penjelasan sedikit bagian dari doa Kumail yang diajarkan oleh Imam Ali as.
اَللّهُمَّ لاَ اَجِدُ لِذُنُوْبِيْ غَافِرًا وَلاَ لِقَبَآئِحِيْ سَاتِرًا
Allâhumma lâ ajidu lidzunûbî ghâfirâ walâ liqabâihi sâtirâ
Ya Allah, tidak kudapatkan pengampunan bagi dosaku,
tiada penutup bagi kejelekanku,
وَلاَ لِشَيْءٍ مِنْ عَمَلِيَ الْقَبِيْحِ بِالْحَسَنِ مُبَدِّلاً
walâ lisyay-in min ‘amaliyal qabîhi bil hasani mubaddilâ
tiada yang dapat menggantikan
amal jelekku dengan kebaikan,
غَيْرَكَ لاَاِلهَ اِلاَّ اَنْتَ
ghayraka lâilâha illâ Anta
melainkan Engkau, Tiada Tuhan kecuali Engkau 
Siapakah yang bisa melarikan diri dari pengawasan Allah? Segala perbuatan kita akan selalu diketahui-Nya. Dan setiap perbuatan dosa, tidak ada yang bisa mengampuni kecuali Allah. "Dan siapakah yang akan mengampuni dosa-dosa kecuali Allah." (QS. Ali Imran: 135). "Sesungguhnya Tuhan memiliki ampunan Yang Mahaluas." (QS. an-Najm: 32)
Salah satu gelar Allah adalah Sattarul-'uyub, Penutup aib-aib. Sifat ini menunjukkan bahwa betapa rahmat Tuhan tidak hanya untuk orang-orang yang baik saja tapi juga untuk mereka yang tenggelam dalam dosa-dosa. Karena itu pula, Imam Sajjad as berkata dalam Doa Arafah, aw la satraka iyyaya lakunta minal-mafdhuhin (jika Engkau tidak menutup aib-aibku niscaya aku menjadi manusia terhina). Imam Sajjad as berdoa, "Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan terhadap-Mu. Apakah mensyukuri kebaikan-kebaikan yang Engkau limpahkan atau karena Engkau telah menutupi keburukan-keburukanku?"
Allah memiliki sifat-sifat yang sangat mulia dan agung. Sifat-sifat-Nya yang baik dalam paragraf doa di atas adalah memberi ampun, menutup aib dan menggantikan amal-amal buruk menjadi amal-amal baik. Karenanya, orang-orang yang berdosa tidak boleh meneruskan perbuatan-perbuatan hinanya dan juga tidak boleh berputus asa atas rahmat Allah. Tapi mereka harus mau membersihkan diri dengan bertaubat, sebab kebaikan-kebaikan bertuah mengikis keburukan-keburukan.
Jiwa menjadi kotor karena dosa, seperti tubuh manusia yang terkena demam jika terserang virus. Agar badan sehat perlu mendapatkan perawatan dan pengobatan yang baik. Jiwa pun perlu mendapatkan perawatan agar sehat selalu, salah satunya dengan taubat. Taubat mendekatkan hamba yang terasing dari Tuhan kepada Tuhan seperti halnya amal-amal saleh melipatgandakan nilai-nilai dari kebaikan tersebut,
"Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan)." (QS. al-An'am: 160) 
La ilaha illa-llah adalah zikir yang teragung dan diyakini sebagai kunci segala pintu kebahagiaan dan keselamatan (miftah najat). Rasulullah saw berkata, "Zikir yang paling utama adalah La ilaha illa-llah. La ilaha illa-llah adalah benteng-Ku. Siapa yang berada dalam di dalam benteng-Ku maka ia akan selamat dari azab-Ku." Zikir ini adalah ikrar atas keesaan Allah SWT dan inti dari penghambaan.
Nabi Yunus as terselamatkan dari bencana berkat kalimat suci ini. "Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, 'Bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.' Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman." (QS. al-Anbiya: 87-88) 

Sedih bila ingat diri sendiri, apalagi di Ramadhan kali ini entah kenapa malah sering aku habiskan untuk memikirkan kesedihan yang terjadi padaku padahal masih banyak yang bisa dilakukan untuk mengejar bekal di akhirat. Dan tidak terasa sudah di penghujung Ramadhan. Aku harap aku belum terlambat. Semoga aku masih dipertemukan Ramadhan tahun depan Ya Rabb. Sholawat, semangat, senyum Fariztah :) (pesan dari Ibu)  

Wednesday, July 03, 2013

A Precious Lesson from Pak Setya

Hari Minggu, 30 Juni 2013 aku menjadi panitia acara Festival ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) yang diselenggarakan oleh Swayanaka Indonesia cabang Surabaya di Surabaya Town Square (Sutos). Sebenarnya peranku tidak seberapa banyak disini, aku hanya membantu temanku dan menjadi LO salah satu pembicara talkshow acara tersebut. Tapi aku sungguh beruntung bisa mengenal beliau. Beliau adalah Pak Setya, programmer advokasi ABK dari Jogja, seorang tuna netra juga. Sebenarnya ini pengalaman pertamaku menjadi seorang LO dan ternyata menyenangkan juga, mendampingi dan mengajak beliau mengobrol. Beliau didampingi oleh temannya yang berada di Surabaya, namanya Pak Pri. Beliau berdua berteman sejak SMA di Madiun. Dan aku pun bertanya apakah Pak Setya tuna netra sejak lahir atau tidak, ternyata tidak, beliau menjadi tuna netra akibat kecelakaan di depan RS William Booth beberapa tahun silam, saat beliau kuliah disini dan menjadi asisten apoteker. Hatiku miris mendengarkannya. Akibat kejadian beberapa detik itu bisa mengubah hidup seseorang selamanya. Aku penasaran, butuh waktu berapa lama beliau bisa menerima keadaan dari yang awalnya normal, akhirnya menjadi cacat, apalagi kehilangan salah satu indera yang sangat penting. Beliau butuh waktu dua tahun untuk menerima semuanya dan kembali bangkit. Beliau akhirnya kuliah lagi, tetapi di Jogja, karena di sana ada institusi pendidikan yang menerima orang yang luar biasa. Dan akhirnya bisa seperti sekarang, bahkan beliau terus melanjutkan studinya. Beliau juga aktif dalam advokasi ABK di Indonesia. Ohya, sebenarnya beliau bukan programmer, tetapi lebih ke konseptor advokasi ABK. Menurut beliau, masih banyak yang perlu diperjuangkan untuk hak-hak ABK agar sama seperti anak normal. Fasilitas umum yang ada di negara ini masih sangat minim untuk menunjang kemandirian ABK. Hanya ada beberapa tempat yang sudah menyediakan fasilitas tersebut. Sehingga ABK tidak bisa mandiri, padahal mereka sangat ingin mandiri dan tidak ingin dikasihani, mereka hanya ingin dimengerti. Tidak seperti di negara maju yang fasilitas untuk ABK sangat memadai. Beliau juga yang mencetuskan atau menyosialisasikan kata "difabel" daripada kita menggunakan kata "cacat". Karena menurut beliau bahkan Tuhan pun dalam kitab agama apapun tidak menyebut kata cacat. Malah sebaliknya, manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Waaah, Pak Setya, aku jadi malu pada diriku sendiri yang sering mengeluh atau terkadang kurang bersemangat bila mengerjakan sesuatu. Mulai dari beliau bisa menerima keadaan sampai beliau bisa berbuat sesuatu yang berarti untuk orang lain, terutama ABK dan orang difabel lainnya. Pembicara talkshow lainnya juga tidak kalah hebat dan aku bersyukur berkesempatan belajar dari mereka.

Life..
Life has different meaning for each people
Some people want to be success, reach their own dream, with right or wrong way, it's their choice
Some people want to be worthwhile for others
Whatever it is, everyone has his/her own difficulties, that can make us stronger to face this life
And believe that Allah won't give us problems that beyond our ability to solve it.        

Friday, June 28, 2013

Separuh Perjalanan




Waktu berlalu begitu cepat. Tidak terasa Juni akan segera berakhir. Itu berarti kepengurusan FORISMA di tanganku sekarang juga sudah separuh perjalanan. Tapi rasanyaa, banyak target yang belum tercapai. Hm.. Sampai disini aku bertanya kepada diriku sendiri, apa aku sudah memenuhi kriteria menjadi pemimpin yang baik, apakah aku bisa menjadikan FORISMA menjadi lebih baik lagi, menjaga nama baiknya. Apakah menjadi kebaikan bagi anggota FORISMA sendiri maupun anggota KM lainnya. Apakah proker-proker yang telah berjalan berhasil memberikan manfaat. Ingin rasanya ini benar-benar menjadi sebuah organisasi atau forum yang erat kekeluargaannya serta berprestasi seperti kakak kelas yang jauh di atas kami. Semoga selama 6 bulan ke depan di kepengurusan ini akan menghasilkan dan meninggalkan sesuatu yang layak untuk dikenang oleh generasi selanjutnya. Tanpa sengaja aku menemukan video di you tube tentang FORISMA yang dibuat oleh dr. Vita Kusuma. Mungkin bisa menjadi cermin bagi diri kita saat ini dan bahkan menjadi motivasi agar kita bisa menjadi sehebat mereka ^^

Saturday, March 09, 2013

A Contemplation in Silent Night

Untuk tahun ini, aku mengambil suatu langkah besar yang tidak ada di pikiran dan rencanaku sebelumnya. Setelah berpikir dan menimbang keputusan yang harus aku ambil, maka aku mengambil langkah ini. Semoga dengan cara ini, aku lebih mengenal dan mengembangkan kemampuan diriku dan yang terpenting menjadi lebih bermanfaat bagi orang lain di sekitarku. Caraku agar bermanfaat bagi orang lain sewaktu SMA dulu agak berbeda dari saat ini karena waktu SMA aku tidak aktif di organisasi. Bagi sebagian orang mungkin ini adalah hal yang remeh, tapi tidak bagiku karena menyangkut masalah amanah. Tapi aku juga berusaha menyeimbangkan antara kuliah dan amanah ini. Mungkin aku sendiri udah agak telat untuk meraih prestasi di bidang ini, tetapi setidaknya dengan cara ini semoga aku benar-benar bisa memfasilitasi adik kelas dan teman-teman untuk meraih prestasi tersebut. 
Untuk melakukan impian tersebut tentu saja aku tidak bisa mewujudkannya sendirian, tetapi juga dibantu oleh teman-temanku seangkatan dan adik kelas 2011 (walaupun dengan memohon dan sedikit memaksa, hehe..). Terima kasih yaa, kalian sudah bersedia akan membantuku selama setahun ini. Ini masih bulan Maret, jadi masih agak lama lagi menuju ke Desember. Aku harap kalian tidak bosan sering mendapat sms dari aku. Hoho.. Semangaaaat ^^. Inilah wajah-wajah teman-teman yang bersedia membantuku :)     

Foto BPH FORISMA lengkap :)

Foto BPH inti: Irene, Rahma, Wigit, aku, Ilham, Mutia

Foto dengan kadep-kadep: Hakim, Dandy, Willa, aku, Made, Adit

Dengan cara ini juga aku belajar menjadi bagian dari suatu organisasi, menghadapi orang-orang dengan berbagai macam karakter yang unik, belajar bagaimana menghadapi orang-orang tersebut sesuai karakter mereka, memahami orang lain, tidak menyinggung perasaannya, bagaimana harus tegas dalam mengambil keputusan dengan bijak, menerima kritik, bagaimana aku harus bersikap bila ada masalah (karena sikapku cenderung menghindari konflik, bukan karena masalah aman atau tidak).  
Jangan lupakan juga bahwa kuliah itu penting apalagi sebagai bentuk tanggung jawab ke orang tua juga. Ingat, ini kewajibanku! Semoga ilmu yang aku dapat menjadi berkah dan aku bisa memanfaatkan dan membagi waktuku dengan baik untuk belajar. Selalu berusaha perbaiki kekurangan-kekuranganmu ya Fariztah dan selalu menjadi orang baik dan bermanfaat bagi orang di sekitarmu :)

Sebuah kontemplasi menjelang usia yang semakin dewasa  --> 21 tahun

Tuesday, February 12, 2013

Destiny, Choice and Gift

Takdir.. Menurut kalian bagaimana mendeskripsikan takdir itu? Apakah sesuatu yang telah ditetapkan Tuhan sejak awal untuk kita? Atau seperti jalan yang selalu bercabang dan kita harus memilih salah satu dari pilihan jalan itu, setiap jalan yang kita pilih akan dihadapkan lagi dengan jalan bercabang yang harus kita pilih lagi, begitu seterusnya sampai kita meninggal? Jalan yang bercabang tersebut juga membawa takdir yang berbeda di setiap cabangnya. Kalau dari pengertian yang diajarkan di keluargaku dan beberapa buku yang aku baca, takdir itu seperti deskripsi yang kedua, jalan yang selalu bercabang. Aku juga berpikir begitu. Ada saat-saat dimana aku berpikir bagaimana bila aku salah memilih jalan yang seharusnya tidak aku pilih. Jika aku tidak mengambil jalan yang salah ini, apakah keadaanku masih seperti saat ini atau sangat sangat berbeda, apakah masih ada kesempatan kedua untuk memperbaikinya. Itulah pertanyaan yang terus berputar di kepalaku.
Ketika melihat film Les Miserables, ada lagu yang menurutku menyedihkan. Aku membayangkan bagaimana bila aku di posisi Fantine (Anne Hathaway). Ini lirik lagu berjudul "I Dreamed A Dream".

There was a time when men were kind  
When their voices were soft  
And their words inviting 
There was a time when love was blind 
And the world was a song  
And the song was exciting  
There was a time  
Then it all went wrong
I dreamed a dream in times gone by
When hope was high
And life worth living
I dreamed that love would never die
I dreamed that God would be forgiving
Then I was young and unafraid
And dreams were made and used and wasted
There was no ransom to be paid
No song unsung
No wine untasted

But the tigers come at night
With their voices soft as thunder
As they tear your hope apart
And they turn your dream to shame

He slept a summer by my side
He filled my days with endless wonder
He took my childhood in his stride
But he was gone when autumn came

And still I dream he'll come to me
That we'll live the years together
But there are dreams that cannot be
And there are storms we cannot weather
I had a dream my life would be
So different from this hell I'm living
So different now from what it seemed
Now life has killed the dream I dreamed
Melakukan suatu kesalahan di masa lalu, bisa mempengaruhi keadaan kita di masa depan. Tapi bukankah sebagai manusia kita tidak luput dari kesalahan, dari dosa? Dosa yang aku lakukan sampai saat ini mungkin saja setinggi gunung atau seluas lautan, baik yang disengaja maupun tidak. Aku takut bila semakin hari aku semakin jauh dari-Nya. Tapi aku yakin bahwa ampunan Allah lebih luas dari itu. Tapi aku juga takut aku akan melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.
Ada juga kesalahan yang kita lakukan bukan karena keinginan kita, hanya saja kita tidak bisa menghindarinya. Bisa juga karena berada di tempat dan waktu yang salah. Meskipun ada juga kesalahan yang kita sengaja. Mungkin ada beberapa orang yang memang perlu "terjatuh" untuk menjadi luar biasa, menjadi lebih baik lagi di masa depan. Seperti bola yang harus dibanting lebih keras agar bisa melenting lebih tinggi. Itu pun tergantung bagaimana mereka menyikapinya.
Ada juga ingatan tentang apa yang terjadi pada kita. Pastinya ada kejadian yang menyenangkan, yang ingin kita ingat selama hidup kita, tapi ada juga ingatan yang ingin aku lupakan karena menyakitkan. Andai saja ingatan yang mudah hilang adalah ingatan yang menyakitkan, tapi justru itu yang aku ingat. Tapi mungkin ada baiknya kita mengalami kejadian itu, yang terus kita ingat sebagai pelajaran. Bila itu sebuah kesalahan, agar kita tidak melakukan kesalahan yang sama, bila itu sebuah perlakuan orang terhadap kita, agar kita tidak sampai melakukan hal itu yang menyakitkan hati orang lain.
Bila sedang berpikir seperti ini atau bila sedang ada masalah terkadang aku membayangkan bila aku hidup di jaman Rasulullah atau setidaknya mendekati jaman tersebut. Apakah hidupku akan seperti sekarang? Bagaimana dengan keputusan yang aku ambil? Tetapi yang terpenting, jelas aku rindu padamu Ya Rasulullah..
Rindu kami padamu ya rasul
rindu tiada terpera
berabad jarak darimu ya rasul
serasa dikau di sini

cinta ikhlasmu pada manusia
bagai cahaya suarga
dapatkah kami membalas cintamu
secara bersahaja
Apapun yang kita alami, jalan yang telah kita pilih, yang telah kita dapatkan hingga saat ini, selagi kita masih bisa bernafas, masih diberi kesempatan oleh Allah, harus kita syukuri. Teringat lagi film Kungfu Panda yang pertama, saat Master Oogway berkata, "Yesterday was a history, tomorrow is a mystery.... and today is a gift. So, that's way it's called 'present'." Present = gift. Oke, aku baru kepikiran sekarang, hehe.. Aku berharap semoga selama hidupku aku selalu merasa bersyukur. Dan selalu teringat agar jangan melihat ke atas, tapi selalu melihat ke bawah. Selalu bermanfaat bagi orang di sekitarku. Tentang pilihan yang mungkin salah, aku berusaha untuk tidak menyesal terlalu lama dan berusaha memperbaiki dan selalu bersyukur masih di jalan yang benar, because today is a gift.

Friday, January 25, 2013

Resep Lasagna Panggang (Baked Lasagna Recipe) ala Fariztah

Akhirnyaa.. Dengan sedikit modifikasi dari resep yang aku temukan karena resep yang pertama dulu aku lupa menyimpannya, tetapi sepertinya masakan kedua ini yang paling pas. Daripada aku lupa lagi resep kemarin jadi aku tulis di blog. Hehe.. Karena masih ada satu bungkus pasta lasagna lagi -__-
Kalau mau mencoba resep ini juga silahkan.



Bahan:

125 gram pasta lasagna instan
50 gram keju parmesan
margarin untuk mengoles loyang

Saus Daging (Red Sauce):
margarin untuk menumis
150 gr bawang bombay, cincang halus (setara dengan 1 buah bawang bombay besar)
300 gr daging ayam giling
300 gr tomat merah, rebus, kuliti, cincang halus
340 ml (1 botol) saus tomat
oregano bubuk
garam
gula pasir
merica bubuk

Saus Keju (White Sauce):
30 gr margarin
40 gr tepung terigu
400 ml susu cair
garam
gula pasir
merica bubuk
oregano
100 gr keju cheddar, parut halus (sebenarnya di beberapa resep menggunakan keju mozarella, tapi berhubung budget anak kuliahan terbatas, jadinya keju cheddar aja)

Cara membuat:
1. Siapkan semua bahan yang diperlukan, cincang yang perlu dicincang seperti bawang bombay dan tomat, parut keju.
2. Saus keju: lelehkan mentega, tumis terigu hingga kecoklatan, tuangi susu sambil aduk hingga rata. Bubuhi garam, merica dan gula pasir, aduk rata. Tambahkan keju, aduk rata. Bisa tambahkan juga oregano. (Bumbu-bumbu ditambahkan sesuai selera, yang pasti gula pasir lebih banyak daripada garam). 
3. Saus daging: lelehkan mentega, tumis bawang bombay hingga harum. Masukkan daging ayam, aduk hingga berubah warna. Masukkan tomat cincang, saus tomat, gula pasir, garam, merica, dan oregano, aduk rata (Bumbu-bumbu ditambahkan sesuai selera, yang pasti gula pasir lebih banyak daripada garam). Masak hingga matang.
4. Dalam loyang yang sudah dioles margarin, ratakan saus daging pada dasar loyang lalu susun sebagai berikut: pasta lasagna-saus daging-saus keju-keju parut (parmesan dan cheddar). Lalu ulangi lagi dari urutan pertama, pasta lasagna. Lakukan hingga bahan habis. Taburi keju parmesan parut, ratakan.
5. Panggang dalam oven selama 40 menit. Angkat. Sajikan hangat.

Sebenarnya, resep lasagna ini menggunakan daging sapi giling. Tetapi ketika aku beli di suatu supermarket, daging sapinya masih digiling, jadi aku mengubah rencana dengan membeli daging ayam giling. Rasanya juga tidak kalah enak. Lagipula rasanya tidak terlalu 'eneg' juga. Yang aku modifikasi juga adalah saus tomat. Resep sebenarnya menggunakan pasta tomat. Tetapi pasta tomat yang aku beli dulu sudah menjamur. Lagipula harga pasta tomat lebih mahal (lagi-lagi masalah harga) dan karena lidahku lidah orang Indonesia yang suka dengan rasa yang lebih 'kaya', aku menggunakan satu botol saus tomat.
Untuk pasta lasagna, aku menggunakan instant lasagna "San Remo". Oven ready lasagna sheets, no pre-cooking required. Jadi tidak perlu direbus dulu, tetapi langsung disusun di loyang. Yang tersedia di supermarket di daerah dekat rumahku beratnya per bungkus 250 gr. Jika menggunakan resep ini, berarti menggunakan setengahnya, yaitu 125 gr.
Hasil resep modifikasi ini dibandingkan dengan resep pertama kali dulu, kali ini tekstur lasagna lebih bagus dan lebih kaya rasa. Saus kejunya juga lebih tepat daripada saat pertama buat dulu. Yang pertama, perbandingan tepung terigu dengan susu cair tidak tepat. Susunya terlalu banyak. Tetapi yang kedua ini perbandingannya agak tepat, walaupun tidak sengaja menuangkan terlalu banyak tepung terigu daripada yang seharusnya dibutuhkan. Meskipun begitu, secara keseluruhan menurutku, rasanya lumayan bagi amatiran seperti aku, hehe..
Happy cooking ^^