Wednesday, July 11, 2012

Menemukan Diri dalam Kesendirian

'Menemukan Diri dalam Kesendirian'... 
Aku ambil dari buku Avatar Cinta, penulisnya Habibullah Farakhzad. Kalimat itu merupakan salah satu judul sub bab pada bab Rabbana wasi'ta kulla syai'in rahmatan wa 'ilman, yang artinya Ya Tuhan kami, ilmu dan rahmat-Mu meliputi segala sesuatu (QS. Al-Mukmin: 7). Aku tulis disini, karena menurutku ini menarik.

Dalam kesendirian manusia menemukan dirinya, dalam kesendirian manusia menemukan surga. Dalam kesendirian manusia belajar berada di dalam surga. Dalam kesendirian manusia dapat menjauhkan khayalan-khayalan batil dari dirinya.
Sebuah riwayat mengajarkan, "Untuk mengusir bayang-bayang pikiran ucapkanlah la ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah) dan la hawla wala quwwata illa billah (tidak ada daya dan kekuatan kecuali bersandar kepada Allah). Hadist ini tidak menentukan seberapa banyak jumlah mengucapkannya. Bisa saja seseorang mengucapkan kalimat ini satu kali lalu dia sudah merasa ringan.
Selama seseorang belum menemukan kesendirian dan kehadiran hati, dia tidak akan bisa sampai ke mana-mana. Sebelum manusia sendirian berada di dalam kubur, maka terlebih dahulu ia harus menyendiri dan merasakan apakah kesendirian itu. Sebelum pada hari kiamat setiap orang dihadirkan di padang luas tanpa seorang teman, maka dia harus terlebih dahulu merasakan kesendirian di dunia ini.
Allah Swt berfirman, Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri (QS. Maryam: 95).
Suatu masa kelak, setiap orang akan dipisahkan dari seluruh yang dicintainya, sebagaimana pertama kali ia diciptakan. Maka ingatlah, bahwa sebelum kehidupan yang kita alami ini, kita sama sekali bukan sesuatu. Allah Swt berfirman, Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? (QS. Al-Insan:1).
Dalam ayat lain Allah Swt berfirman, Dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali (QS. Maryam: 9).
Dalam kesendirian manusia kembali ke tempat pertamanya, yang pada akhirnya dia juga akan kembali ke tempatnya masing-masing. Setiap diri akan menyaksikan pada akhirnya bahwa segala yang ada adalah Dia dan manusia bukan apa-apa. Ketiadaan, kefakiran dan kelemahan kita harus bisa ditemukan dalam kesendirian. Jika seseorang telah menemukan itu semua, maka barulah ia dapat dikatakan menemukan Allah Swt. Karena dia akan menyaksikan bahwa dirinya tidak ada dan hanya Dia-lah yang ada. Dan "kalimat" la ilaha illallah akan tampak. Usahakanlah, agar setiap hari kita dapat meluangkan waktu beberapa saat untuk menyendiri. Menyendiri merupakan salah satu kebiasaan Rasulullah saw. Para 'alim rabbani pun suka menyendiri, terutama pada waktu sahur dan di antara dua terbit fajar.
Menyendiri (berkhalwat) ialah duduk bersama Allah Swt. Menyendiri berarti keluar dari keruwetan dan keanekaragaman kemauan, serta memadamkan gejolak keinginan diri. Ingatlah! Setiap manusia saleh mempunyai alam kesendirian.

Aku jadi ingat, di buku yang ditulis dr. Mehmet C. Oz, entah yang Staying Young atau Being Beautiful, salah satu caranya adalah dengan meluangkan waktu sendiri, bersyukur atas semua yang terjadi bisa menghambat terjadinya stress sehingga bermanfaat baik bagi tubuh kita.. Wah wah subhanallah :)

No comments:

Post a Comment